Senin, 14 Desember 2015

81. 200 Hektare Lahan Pertanian Indramayu Terancam Banjir
Ilustrasi (web)

81. 200 Hektare Lahan Pertanian Indramayu Terancam Banjir

CIREBON, FOKUSJabar.com: Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Sutatang mengatakan sekitar 81.200 hektare lahan pertanian di Kabupaten Indramayu terancam banjir dari luas lahan pertanian di Kabupaten Indramayu seluas 116 ribu hektare.
“Ini mengingat Kabupaten Indramayu sudah mulai turun hujan,” kata Sutatang, Senin (14/12/2015).
Sutatang menuturkan sekitar 70 persen lahan pertanian di Kabupaten Indramayu terancam banjir, pasalnya musim tanam dilakukan pada bulan Januari 2016 mendatang.
“Yang terparah sekitar 30 ribu hektare di 12 Kecamatan yakni Krangkeng, Karangampel, Juntinyuat, Balongan, Indramyu, Pasekan, Sindang, Cantigi, Arahan, Lohbener, Losarang dan Kandanghaur,” sebutnya.
Akan tetapi, menurutnya petani Indramayu tidak perlu menghawatirkan serangan OPT. Akibat kemarau panjang siklus OPT tersebut terputus.
“Artinya tidak nyambung,” ucapnya.
Sekitar 10 persen petani Kabupaten Indramayu mulai melakukan musim tanam rendeng (MT 1) pada pertengahan Desember ini. Dengan demikian, diperkirakan seluruh lahan baru selesai tanam pada bulan Februari 2016 nanti.
Dia mengutarakan, yang mulai tanam adalah di wilayah hulu saluran irigasi atau bendung. Mayoritas daerah yang memulai musim tanam adalah di Indramayu barat, seperti sebagian Kecamatan Patrol, Anjatan, dan Haurgeulis.
Di wilayah selatan Indramayu, baru sebagian lahan yakni di Kecamatan Tukdana, Bangodua, Sukagumiwang, dan Widasari. Wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari irigasi Bendung Rentang karena curah hujan di Garut dan Majalengka cukup tinggi.
“Jadwal gilir air untuk Indramayu baru mulai Desember karena baru memasuki musim hujan,” kata Sutatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar