Minggu, 09 Agustus 2015

Papan Petunjuk Menuju Cai Kahuripan Panca Warna (foto: Husen)
Papan Petunjuk Menuju Cai Kahuripan Panca Warna (foto: Husen)

Banyu Urip Panca Warna Bisa Musnahkan Pengaruh Jahat

CIAMIS,FOKUSJabar.com: Banyu Urip Panca Warna air yang berada di Situs Sanghiyang Maharja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe di Dusun Tunggul Rahayu Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis dipercaya mengandung tuah yang dapat memusnahkan pengaruh jahat di tubuh seseorang.
“Filosopi air khan untuk membersihkan segala kotoran yang ada di tubuh manusia agar kembali suci,” tutur Latif Adiwijaya juru kunci Situs Sanghiyang Maharaja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe, Minggu ( 9/8/2015 ).
Latif melanjutkan, bagi mereka yang mempercayai bahwa orang tersebut sedang mengalami suatu penyakit akibat perbuatan orang melalui hal gaib. Maka merekapun datang kesini untuk dibersihkan pengaruh buruk gaibnya.
“Disini mereka bebersih diri untuk menghilangkan aura buruk yang dialaminya,”ucapnya.
Latif juga menambahkan,bagi mereka yang datang untuk melakukan ritual penyucian diri tersebut jangan pernah menyembunyikan kekuatan yang ada di dalam dirinya.
“Bagi mereka yang mempunyai susuk kalau sudah mandi di sini dipastikan akan hancur dengan sendirinya.Untuk itu kalau memang orang itu mempunyai susuk harus dilepaskan,” jelasnya.
Latif Adiwijaya Juru Kunci Situs Shanghiyang Maharaja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe
Latif Adiwijaya Juru Kunci Situs Shanghiyang Maharaja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe

Karena Pagar Gaib Situs Ini Pasukan Belanda Tewas

CIAMIS,FOKUSJabar.com: Karomah Situs Sanghiyang Maharaja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe, yang berada di Dusun Tunggul Rahayu Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis sejak jaman penjajahan sampai saat ini nuansa gaibnya masih sangat kental.
Latif Adiwijaya Juru Kunci Situs Shanghiyang Maharaja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe (foto: Husen)
Latif Adiwijaya Juru Kunci Situs Shanghiyang Maharaja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe (foto: Husen)
Di sekitar situs tersebut dipercaya terdapat pagar gaib. Pagar yang bisa pada saat penjajahan, menyelamatkan para pejuang dari kejaran penjajah. Bahkan pagar gaib tersebut dipercaya telah membuat pasukan belanda tewas tanpa sebab.
Sampai saat ini tempat tersebut masih banyak dikunjungi peziarah dari berbagai pelosok di Jawa Barat. Kedatangan mereka untuk memanjatkan doa agar berbagai keinginanya terkabul.
“Memang sampai saat ini orang-orang masih banyak berdatangan untuk berdoa kepada yang maha kuasa ketempat ini agar segala maksudnya bisa dikabulkan,” tutur Latif Adiwijaya juru kunci Situs Sanghiyang Maharaja Cipta Permana Prabu Digaluh Salawe.
Latif melanjutkan, para pengunjung yang datang untuk memgemukakan keinginannya tersebut memang tidak dijamin berharil. Karena hal itu hanya kuasa Alloh yang bisa mengabulkan permohonan orang yang berdoa tersebut.
“Abahmah hanya sebagai perantara saja namun yang mengabulkan doa mereka itu hanya milik Alloh semata,” ucapnya, Minggu (9/8/2015).
Adanya karomah di situs tersebut dibuktikan saat jaman penjajahan Belanda dulu. pada agresi Belanda II  pasukan prajurit Siliwangi diserbu pasukan Belanda di sekitar wilayah Cimaragas. Namun karena bersembunyi di situs tersebut pasukan Belanda kehilangan jejak saat mengejar para pejuang.
“Pasukan Belanda yang memcoba masuk area situs langsung tewas ditempat tanpa sebab karena disini ada pagar gaibnya,” ungkapnya.
ontel

Di Kota Cirebon, Ratusan Sepada Ontel Meriahkan Roadshow HUT Jabar Ke 70

CIREBON,FOKUSJabar.com: Ratusan sepeda ontel dari berbagai komunitas di Kota Cirebon ikut memeriahkan rangkaian acara roadshow HUT Jabar ke – 70 di halaman Gedung Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jawa Barat Kota Cirebon, Minggu (9/8/2015).
ontel 2
Ketua Paguyuban Onthel Pasalakan (Ponpas) Bustaman mengatakan, komunitas yang dipimpinnya sengaja datang ke acara tersebut untuk ikut memeriahkan rangkaian acara HUT Jabar ke -70.
“Kita nanti akan melakukan konvoi mengelilingi Kota Cirebon, starnya dari Keraton,” ucapnya.
Seorang Pengunjung Situs Astana Gede Saat memperhatikan keberadaan Monyet Liar Diatas Pepohonan (Foto : Husen)
Seorang Pengunjung Situs Astana Gede Saat memperhatikan keberadaan Monyet Liar Diatas Pepohonan (Foto : Husen)

Monyet Liar Serbu Situs Astana Gede Ciamis

CIAMIS, FOKUSJabar.com : Gerombolan monyet liar di Situs Astana Gede Kawali Kecamatan Kawali dikeluhkan pengunjung dan juru kunci. Pasalnya, keberadaan monyet tersebut kerap membahayakan warga dan para pengunjung Astana Gede.
“Gerombolan monyet liar tersebut bukan habitat asli Situs Astana Gede,” jelas Daday Praja juru kunci Situs Astana Gede.
Menurut Daday, keberadaan monyet liar bukan dari habitat asli Asta Gede, dan bisa mengancam kebaradaan habitat asli Astana yaitu kelelawar.
Daday, meminta perhatian dari pihak terkait untuk bisa mengatasi keberadaan monyet liar tersebut.  “Kejadian ini sudah kami laporkan kepada kepolisian. Polisi sudah berusaha menjaring monyet-monyet tersebut namun belum berhasil, ” ungkapnya.
Salah satu ruangan di kantor Disdukcapil Garu (Foto: Bambang F)
Salah satu ruangan di kantor Disdukcapil Garu (Foto: Bambang F)

Waduh..! Calo Gentayangan Di Kantor Disdukcapil Garut

GARUT, FOKUSJabar.com: Sulitnya membuat persyaratan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut dikeluhkan masyarakat setempat.
Hal tersebut memicu maraknya calo yang secara terang-terangan menawarkan jasa pembuatan administrasi seperti pembuatan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, e-KTP hingga pembuatan surat pindah.
Berdasarkan pantauan FOKUSJabar, para calo berkeliaran di halaman kantor Disdukcapil Garut, di belakang gedung Korpri, samping toko poto copy dengan tarif atau biaya Rp100 hingga Rp200 ribu.
Salah seorang warga Garut Utara, Andi Mulyana (19) mengaku telah ditawari calo pembuatan administrasi kependudukan. Katanya, dalam satu hari proses pembuatan e-KTP dan Kartu Keluarga bisa selesai dengan biaya Rp200 ribu.
“ Saya heran, pembuatan e-KTP, Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga melalui calo bisa selesai dalam waktu singkat? Padahal sudah jelas dalam pengurusan dokumen kependudukan mesti dilakukan oleh orang yang bersangkutan,” tuturnya, Jum’at (7/8/2015).
Menurut informasi yang diterima Andi, dalam pembutan dokumen kependudukan konon tidak dikenakan biaya (gratis). Kenyataannya, tetap saja dipungut biaya. Terlebih maraknya para calo yang gentayangan di kantor Disdukcapil.
Senada dikatakan Yati (40) warga Kecamatan Garut Kota. Untuk mengganti/merubah Nomor Induk Kependudukan (NIK), pegawai Disdukcapil memasang tarif Rp50 ribu.
“ Bukan saja dari kalangan masyarakat biasa, para pegawai Disdukcapil pun tidak sedikit yang kerap nyambi menjadi calo dengan mengenakan pakaian seragam kedinasan,” aku Yati.
Ketua KPUD Ciamis Kikim Tarkim
Ketua KPUD Ciamis Kikim Tarkim

Keabsahan Persyaratan Cabup Pangandaran Akan Dicek

CIAMIS, FOKUSJabar.com : KPU Kabupaten Ciamis secara umum telah selesai memverifikasi kelengkapan persyaratan Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Pangandaran dan wakilnya.
Kendati demikian KPU belum mengecek keabsahan administrasi masing-masing calon, seperti ijazah, dan surat rekomendasi dukungan dari pengurus pusat partai politik pendukung.
“Secara sepintas berkas-berkas persyaratan dari ketiga pasangan calon yang masuk sudah lengkap semuanya. Sejak kemarin (Kamis/06/2015) sudah selesai kita periksa kelengkapan berkasnya, ” ujar Ketua KPU Ciamis Kikim Tarkim, melalui sambungan telepon, Jumat (07/08/2015).
Dikatakan Kikim mulai hari Senin (10/08/2015) Pokja Pilkada Pangandaran KPU Ciamis bakal melakukan verifikasi faktual untuk memastikan keabsahan persyaratan administrasi yang dilampirkan semua pasangan calon. Beberapa administrasi yang bakal dicek keabsahannya antara lain, Ijazah calon, serta surat rekomendasi dukungan partai politik.
“Sekolah atau lembaga pendidikan terkahir calon yang tercantum dalam ijazah akan kami datangi, dan akan kami cek. Termasuk surat rekomendasi dukungan partai, akan kami cek ke pengurus pusatnya. Nanti akan kelihatan apakah kelengkapan administrasi yang dilampirkan sesuai dengan fakta atau tidak, ” kata Kikim.
budaya seni ciamis (ilustrasi : web)
budaya seni ciamis (ilustrasi : web)

Ciamis Kehilangan Jati Diri Budaya

CIAMIS,FOKUSJabar.com : Kondisi budaya daerah saat seperti halnya budaya Sunda di Ciamis ini sudah mulai luntur. Masyarakat terlebih di kalangan remaja lebih cenderung meniru budaya luar.
“Padahal budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh,dimana bersifat kompleks, abstrak dan luas hingga aspek budaya turut menentukan perilaku,” ungkap Ketua  Forum Penduli Pendidikan dan Kebudayaan Sunda (FPPKS) Ir.H.Hermawan di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ciamis (Disdikbud), Kamis (7/8/2015).
Diungkapkanya, lunturnya kebudayaan daerah tiada lain kurangnya kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal. “Salah satu faktor penyebab dari  itu minimnya komunikasi budaya disamping,kurang bahkan tidak adanya pembelajaran budaya,” jelasnya.
Padahal melalui pelajaran budaya ini kita dapat membangun diri hingga bangsa  di tengah perkembangan zaman ini.
“Sudah dapat dipastikan dampak dari lunturnya budaya menyebabkan kehilangan indentitas ataupun jati diri,” bebernya.
Menurut Hermawan, hal ini semua terjadi salah satu faktor lain tiadak lain peran pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terbilang lamban dan kurang “gigih” mengembalikan jati diri budaya sendiri.
“Peranan Disdikbud jangan hanya sebatas menjalankan program asal-asalan saja tanpa hasil yang diharapkan,” ungkapnya.
Jauhnya lagi orang-orang yang berada di lingkup pendidikan ini hendaknya harus merupakan orang yang mengerti akan budaya.