Rabu, 30 September 2015

Ketua Komisi IV DPRD Ciamis Hendra  Marcusi (kanan). Foto: Riza.
Ketua Komisi IV DPRD Ciamis Hendra Marcusi (kanan). Foto: Riza.

LSM Sumedang Minta Pansus PSPKG Ciamis Dihentikan ?

CIAMIS, FOKUSJabar.com: Rencana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Penelusuran Sejarah dan Peninggalan Kerajaan Galuh (PSPKG) oleh DPRD Ciamis diminta dihentikan.
Ketua Komisi IV DPRD Ciamis Hendra S Marcusi.
Ketua Komisi IV DPRD Ciamis Hendra S Marcusi.
Permintaan penghentian rencana Pansus PSPKG ini secara resmi disampaikan LSM Progo Institut (PI) Kabupaten Sumedang Jabar melalui surat ke DPRD Ciamis.
“Hari ini DPRD Ciamis menerima lagi surat dari Progo Institut yang ditandatangani oleh M. Agung  Anugrah agar rencana pembentukan pansus dihentikan, “ ujar Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis Hendra S. Marcusi Selasa (29/9/2015)
Menurut Hendra surat yang dikirim Progo Institut itu sangat menggelitik. Pansus PSPKG kata Hendra dibentuk atas dasar aspirasi masyarakat Ciamis yang peduli akan sejarah dan budaya daerah. Sedangkan anggota legeslatif di Ciamis tidak dipilih oleh masyarakat Sumedang.
“Ini lucu,  kami wakil rakyat yang dipilih oleh warga Ciamis untuk menyerap aspriasi warga Ciamis. Kenapa yang kebakaran jenggot Progo Institut Sumedang. Bahkan sampai meminta menghentikan rencana pembentukan Pansus yang sudah ditur dalam undang-undang. Ya aneh lah, ” ujar Hendra.
Surat dari LSM Progo Institut Sumedang itu merupakan surat yang kedua kalinya dengan isi yang sama kepada DPRD Ciamis. Itu dipicu dari polemik tentang asal muasal peninggalan sejarah Kerajaan Sunda Galuh yakni Mahkota Binokasih yang saat ini ada di Sumedang.
Target Pansus PSPKG ini, kata Hendera, tidak spesifik mengupas asal muasal Mahkota Binokasih. Tetapi targetnya adalah terungkapnya kebenaran sejarah dan melindungi kebudayaan daerah yang terancam punah.  Termasuk melahirkan Perda untuk mengelola aset sejarah dan budaya di tatar galuh Ciamis.
Apapun hasil dan rekomendasi pansus nanti, Kata Hendra, silahkan dikaji diperbandingkan melalui kajian kelimuan. Apalagi jika semua daerah melakukan hal yang sama seperti Ciamis. Justru akan melahirkan rasa persatuan, persaudaraan dan bisa menjadi alat pemersatu bangsa.
adang hambali (Foto : bambang)
adang hambali (Foto : bambang)

Guru Besar Unpad: Keputusan Pembentukan Pansus DOB Gatra Sangat Tepat

GARUT, FOKUSJabar,com : Setelah hampir tiga tahun lamanya menunggu sebuah kepastian pembentukan Daerah Otonomi Baru Garut Utara (DOB Gatra), akhirnya terjawab sudah pada rapat koordinasi antara Paguyuban Masyarakat Garut Utara (PM Gatra) dengan unsur pimpinan DPRD, Komisi A, para Ketua Fraksi dan anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) IV, Senin (28/9/2015) kemarin.
Para wakil rakyat sepakat Senin pekan depan akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) DOB Gatra.
Dalam pada itu, guru besar Unpad Bandung, H. Adang Hambali yang juga putra asli Limbangan menyebut, pembentukan DOB Gatra murni aspirasi dari warga masyarakat yang ada di wilayah Garut Utara.
Hal tersebut dibuktikan dengan surat dukungan dari para Ketua BPD se-wilayah Garut Utara, para tokoh masyarakat, alim ulama dan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes).
Baca juga:
“ Jadi keputusan yang diambil para wakil rakyat akan membentuk Pansus DOB Gatra sangatlah tepat,” pungkas Adang Hambali, Selasa (29/9/2015).
Mobil PDAM saat Mensuplai air ke gedung Dewan ( poto Deni Rinjani)
Mobil PDAM saat Mensuplai air ke gedung Dewan ( poto Deni Rinjani)

Waduh, Kekeringan Kantor Dewan Disuplai Air Bersih

GARUT,FOKUSJabar.com :  Akibat kemarau panjang beberapa kantor dinas dan  instansi di lingkungan Pemkab Garut mengalami krisis air bersih. Seperti halnya Kantor DPRD Kabupaten Garut yang sudah sepekan mengalami kekeringan.
Usep pegawai kesekretariatan Dewan Garut ( poto Deni Rinjani)
Akibat kekeringan ini beberapa anggota dewan serta staf kesekretariatan merasa kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat akan buang air kecil dan berwudhu.
Menurut salah seorang pegawai kesekretariatan Dewan, Usep, mengatakan, bahwa kekeringan di kantor Dewan ini sudah sejak lama, kami memang mengalami kesulitan air bersih.
“Sudah cukup lama kang kekeringan ini, maka dari itu kami meminta bantuan air bersih dari PDAM,” ujarnya, Selasa (29/9/2015).
Dari pantauan FOKUSJabar.com, hampir setiap hari mobil tanki PDAM menyuplai air ke gedung DPRD Garut.
street lights

Penerangan Dipedesaan Harus Disosialisasikan

CIAMIS, FOKUSJabar.com: Sampai saat ini penerangan umum di pedesaan masih menjadi permasalahan yang belum kunjung terselesaikan.
Menyikapi hal tersebut Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Binamarga Energi SDA dan SDM Kabupaten Ciamis Tonton Guntari memaparkan, memang perlu sosialisasi secara intens supaya masyarakat dapat memahami, bukan berarti pemerintahan tidak memperhatikan, namun semua aspek bembangunan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan anggaran yang ada.
Penerangan Jalan (ilustrasi : web)
Penerangan Jalan (ilustrasi : web)
” Seperti halnya saat ini Pemkab Ciamis tengah fokus memperbaiki infrastruktu jalan, sampai ke pelosok juga di Hotmix,” ujar Tonton di Kantornya, Selasa (29/9/2015)
Menurutnya, dengan sosialisasi yang terprogram dengan baik nantinya, masyarakat akan diberi solusi kreatif, dengan diberi fasilitas lampu untuk menerangi setiap areal pedesaan yang dianggap memerlukan penerangan.
” Rencananya diaetiap rumah akan difasilitasi lampu untuk menerangi halamanya, karena memang saat ini masyarakat cenderung belum memiliki inisiatif untuk menerangi halamanya sendiri, jangan terlalu mengandalkan pemerintahan, apalagi menyalahkan, diharapkan masyarakat menjalin komunikasi yang baik dengan Pemkab untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan solutif,” ungkap Tonton.
PNS (foto : web)
PNS (foto : web)

Tahun Depan 800 PNS Ciamis Pensiun

CIAMIS, FOKUSJabar.com : Sedikitnya 800 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Ciamis Jawa Barat tahun 2016 memasuki masa pensiun. Kendati demikian, tahun 2016 belum jelas apakah Ciamis mendapatkan kuota CPNS atau tidak dari Kemenpan RB.
Cuti Bersama PNS Mulai Hari Kamis
ilustrasi (web)
“Ada 800 orang pensiun tahun depan. Tapi kita masih dianggap cukup PNS-nya oleh Kementrian, soal rekrutmen belum ada kejelasan, ” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Ciamis, Tatang kepada Fokusjabar.com, Senin (28/09/2015).
Dikatakan Tatang kendati tidak ada kuota CPNS pihaknya selalu mengalokasikan anggaran penyelenggaraan rekrutmen CPNS setiap tahunnya.
“Setiap tahun anggarannya disiapkan. Itu sebagai antisipasi kalau-kalau kita dapat kuota sudah siap dananya, namun selama ini anggaran itu tidak terserap, ” paparnya.
Sementara itu Kabid Mutasi dan Rotasi BKDD Ciamis Ikhsan, mengatakan jangankan kuota umum nasib 1152 honorer Kategor 2 yang tida lulus masih mengantre. Belum jelas apakah tahun depan mereka akan diangkat atau tidak.
“Sudah dikomunikasikan ke Kementrian tetapi belum ada kejelasan. Mereka itu honorer terakhir. Tidak akan adalagi tenaga honorer seteleh mereka diangkat nanti, : kata dia.
Suasan Berkaung Asep Roni (Foto: Riza)
Suasan Berkaung Asep Roni (Foto: Riza)

Berkabung, 40 Hari PDIP Tidak Beraktifitas

CIAMIS,FOKUSJabar.com: Setelah melakukan rapat internal DPC PDIP Ciamis mengambil sikap untuk tidak melakukan aktifitas partai selama 40 hari. Hal tersebut dikatakan Ketua DPC PDIP Ciamis Oih Burhanudin dalam Sidang Paripurna Pembantukan Pansus Tatib Pemilihan Wakil Bupati Ciamis Pengganti di Aula Gedung DPRD Ciamis, Senin (28/9/2015).
” Setelah melakukan rapat internal, kita menentukan sikap untuk tidak melakukan aktifitas partai dalam 40 hari,” ucapnya.
Hal tersebut kata Oih, dilakukan sebagai bentuk etika dalam kehidupan sosial.
” Kita semua masih dalam keadaan berkabung, menghargai teman kita yang meninggal, jadi memutuskan untuk tidak melakukan aktifitas dalam 40 hari sepeninggal almarhum Asep Roni,” jelasnya.
Para Ibu Gelar Unjuk Rasa  (Foto: Tasdik)
Para Ibu Gelar Unjuk Rasa (Foto: Tasdik)

Harga Gas Melon Selangit Para Ibu Gelar Unjuk Rasa

GARUT, FOKUSJABAR.com: Saat ini para ibu di Garut, Jawa Barat, resah karena harga gas melon (3kg) mencapai harga Rp28ribu, padahal harga gas 3kg ditingkat pangkalan hanya sekitar Rp16ribu lebih.
Menurut, Ny. Rodiah (42) saat menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat, bahwa harga gas di kampungnya sudah mencapai Rp 26ribu, bahkan dikampung tetangganya harga gas hingga mencapai Rp 28ribu.
” Kalau terus naik kami sangat berat dengan penghasilan pas-pasan, ” ujarnya, Senin (28/9/2015), dalam orasinya.
Sementara itu menanggapi kenaikan gas melon yang sudah mencapai Rp28ribu, diakui pihak Pemerintah Kabupaten Garut, hal itu akibat kuota gas melon yang masih sangat kurang.
” Memang gas 3 kg saat ini mahal itu akibat kuota gas yang masih kurang, ” ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Kata Rudy, hal tersebut berdasarkan pengurangan nasionalisasi gas dari 29 juta per tahun dan di Garut mengalami pengurangan hingga mencapai 15 juta tabung gas. Langkanya gas di Garut diperparah dengan banyaknya konsumen gas pelaku usaha yang mengambil jatah gas betsubsidi.
” Ya, ini akibat langkanya gas juga diperparah dengan banyaknya pelaku usaha seperti restoran dan peternak ayam juga menggunakan gas melon, ” pungkasnya.
Wawan Gani Pratono Kades Pusakanagara Kecamtan Baregbeg (Foto : Husen)
Wawan Gani Pratono Kades Pusakanagara Kecamtan Baregbeg (Foto : Husen)

Proyek Ditangguhkan Warga Pusakanegara Kecewa

CIAMIS,FOKUSJabar.com : Program sanitasi lingkungan pembangunan jamban umum di Desa Pusakanegara, Kecamatan Baregbeg , Kabupaten Ciamis, ditangguhkan kerena salah alamat.
Penangguhan proyek bernilai 1 Milyar tersebut terpaksa dilakukan untuk menghindari terjadinya  perebutan klaim, yakni antara pihak  yang tertera alamatnya dengan pihak yang mengajukan proposal bantuan tersebut.
“Untuk menjaga hal yang tidak diharapkan akibat saling klaim antar dua wilayah tersebut terpaksa bantuan ditangguhkan, dalam SK Provinsi tertera Kecamatanya Jatinegara yang seharusnya Desa Pusakanegara itu ada di Kecamatan Baregbeg,” kata Kabid Kimrum Dinas Ciptakarya, Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis Agus Komara.
Agus mengatakan, adanya kesalahan surat keputusan penerima bantuan berlainan dengan yang mengajukan program tersebut pihak provinsi memutuskan untuk menunda bantuan tersebut.
“Petunjuk dari Provinsi dana tersebut tidak jadi dikucurkan karena masih terganjal keadmintrasi tersebut,” katanya.
Sementara itu Kepala Desa Pusakanegara Wawan Gani Pratono,  mengaku sangat kecewa dengan keputusan ditundanya pencairan dana program bantuan program tersebut. Senin (28/9/2015)
“Saya sangat kecewa sekali dengan penangguhan proyek pembuatan jamban umum ini pasalnya kami telah repot mengajukan proposal dari awal tetapi pasa surat keputusan turun kenapa jadi berbeda nama kecamatanya,” ungkapnya.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Tenaga Honorer Eks K2 Belum Jelas Nasibnya

Ciamis, FOKUSJabar.com: Sejumlah 1.152 pegawai tenaga honorer Eks kategori 2 di Kabupaten Ciamis belum jelas nasibnya. Jumlah tersebut adalah hasil perhitungan  dari para pegawai yang mengundurkan diri dan meninggal dunia.
Baca juga:
Meskipun Menpan RB merencanakan akan dilaksanakan pengangkatan PNS untuk K2 di tahun 2016 secara bertahap, namun sampai saat ini belum ada kejelasan sebab belum ada surat reami ke BKD Daerah, demikian dikatakan Kepala Bidang Mutasi Kepegawaian Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Ciamis (BKD) Ikhsan Rasyad, Senin (28/9/2015)
” Saat ini kita tidak dapat memberikan kejelasan karena memang belum ada surat resmi dari Menpan RB ke BKD,” ujarnya.
Sementara itu salah satu pegawai tenaga honorer eks K 2 Dedi menyampaikan, permasalahan pengangkatan pegawai honorer menjadi PNS memang sudah menjadi permasalahan yang kompleks.
” Kita hanya menuntut kejelasan nasib, bagaimana kinerja kita selama bertahun-tahun mengabdi terhadap Negara mendapat apresiasi dan mendapat kehidupan yang layak, karena sampai saat ini pengabdian kita tidak sebanding dengan pendapatan,” ujar Dedi.

Minggu, 27 September 2015

Azis Ngotot tak Mau Merubah Nama Cawawali
Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis (wordpress)

Jelang HUT Kota Cirebon, Azis Minta Libatkan Semua Pihak

CIREBON, FOKUSJabar.com: Menjelang HUT Kota Cirebon ke 646 pada 14 Oktober tahun 2015, Walikota Cirebon Nasrudin Azis meminta seluruh lapisan masyarakat turut serta memeriahkannya.
Menurut Azis, rangkaian HUT Kota Cirebon sudah digelar beberapa minggu sebelum hari H. Seperti Festival Pesisiran serta panggung budaya yang digelar di Balai Kota Cirebon. “Saya berharap setiap momen ulang tahun Kota Cirebon bukan sekedar seremonial saja,” sebut Azis melalui sambungan telepon, Minggu (27/9/2015).
Dikatakan, dalam peringatan HUT Kota Cirebon ke 646, pemerintah harus melibatkan semua pihak sehingga menguntungkan daerah itu sendiri karena akan lebih meriah.
Selain itu, lanjut Azis, semua pihak yang terlibat juga dapat membantu mempromosikan persiapan HUT Kota Cirebon ke publik. Dia mengakui, dalam persiapan ini, Pemkot Cirebon masih minim promosi. “Kita terus memotivasi diri untuk meningkatkan kinerja dan promosi agar Kota Cirebon semakin banyak dikenal,” sebut Azis.
Pihaknya juga meminta agar dalam persiapan pelaksanaan HUT Kota Cirebon, panitia penyelenggaraan HUT Kota Cirebon menggandeng seluruh asosiasi usaha seperti Apindo, PHRI, Kadin, dan Hipmi Kota Cirebon. “Kita ajak kerjasama, bagaimana caranya Kota Cirebon bisa lebih meriah di perayaan ulang tahunnya tahun ini,” kata Azis.
Ade Komarudin saat diwawancara sejumlah wartawan di Pendopo Garut ( poto Deni Rinjani)
Ade Komarudin saat diwawancara sejumlah wartawan di Pendopo Garut ( poto Deni Rinjani)

SOKSI Inginkan Golkar Kembali Bersatu

GARUT, FOKUSJabar.com: Golkar harus segera menghentikan konflik internal partai agar pada tahun 2019 mendatang kembali berjaya pada pesta politik 5 tahunan. Hal ini dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri ( SOKSI) Ade Komarudin kepada sejumlah wartawan usai melantik Kepengurusan Soksi Garut periode 2015-2020 di Gedung Pendopo Garut, Sabtu (26/9/2015).
Menurutnya, akibat konflik internal ini Golkar sudah banyak kehilangan momen terutama pada pilkada karena banyak calon dari Golkar yang tidak diusung.
” Dua tahun konflik internal ini sehingga terjadi penurunan drastis perolehan suara kalau ini terus berlanjut sulit bagi Golkar untuk memenangkan suara terbanyak pada tahun 2019 nanti,” ujarnya.
Ade juga berharap agar Kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono untuk mengakhiri konflik ini demi kepentingan bersama dan kebesaran Golkar.Dalam pelantikan pengurus SOKSI Garut di pendopo dihadiri Ketua Depinas Soksi Pusat dan Jawa Barat serta Bupati Garut.