Rabu, 30 Desember 2015

tol soroja
tol soroja

Pembebasan Lahan Tol Soroja Lamban

BANDUNG, FOKUSJabar.com : PT Jasa Sarana menargetkan pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) rampung pada Agustus 2016.
Namun, hingga saat ini pembebasan lahan hingga saat ini masih belum 100 persen.
Pakar Pemerintahan dari Unpar Asep Warlan menyebut bahwa itu lamban. Bahkan Asep mempertanyakan keberanian untuk melakukan langkah hukum.
“Berani melakukan langkah hukum atau tidak?” kata Asep, Selasa (29/12/2015).
Menurut Asep, pembebasan lahan yang lamban bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti dana yang tidak cukup, status tanah banyak konflik atau bisa saja ada permainan calo (broker).
Dia menegaskan bahwa dalam Undang-undang (UU) pengadaan tanah disebutkan bahwa tanah yang dibebaskan harus sesuai dengan tata ruang.
“Jadi kalau sudah sesuai tata ruang maka wajib dibebaskan, tidak bisa dihalangi. Konsinyasi harganya bisa dilakukan di pengadilan. Kalau sudah ditetapkan maka wajib dibebaskan meski harga tidak sepakati pemilik lahan,” jelasnya.
Artinya, faktornya harus dilihat terlebih dahulu. Dan PT Jasa Sarana sebagai pemenang tender harus bisa memberikan penjelasan kepada pemilik lahan karena tanahnya akan digunakan untuk kepentingan umum.
“Perlu ketegasana pemerintah. Kalau pun surat-suratnya tidak jelas, minta fakta. Tol Cipali saja bisa, masa ini (Soroja) tidak,” tegasnya.
Asep pun mengaku heran dengan pembebasan lahan Soroja yang tak kunjung selesai.Proyek infrastrukur selama ini selalu terkendala dengan proses pembebasan lahan. Padahal UU sudah mengatur hal tersebut.
“Saya pikir harus ada ketegasan dari Pemda. Apalagi Soroja sudah groundbreaking,” tuturnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah (Foto : Lin)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah (Foto : Lin)

Komisi VIII DPR RI Ingin Penyelenggaraan Umroh Tetap oleh Swasta

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah tidak sepakat dengan pengambilalihan penyelenggaraan umroh.
Menurut dia, pemerintah akan mengambilalih penyelenggaraan umroh karena alaaan pengelolaan yang kurang baik. Bahkan tak jarang penyelenggara yang ‘nakal’.
“Tidak salah, namun selama ini pemerintah pun tidam maksimal dalam kontrol. Intinya itu harus dilakukan kontrol,” kata Ledia di Bandung, Senin (28/12/2015).
Terkait itu, pihaknya tidak menginginkan umroh dikelola pemerintah.
“Lebih baik tetap oleh swasta, tentunya dengan syarat-syarat tertentu. Terutama kontrol,” tegasnya.
Lebih lanjut pihaknya berharap travel penyelenggara umroh lebih baik dan bertanggunjawab. Terlebih tak jarang jamaah dirugikan.
tabrakan ceng

Tabrakan di Padaherang, 6 Orang Terluka

PANGANDARAN, FOKUSJabar.com :  Setidaknya enam orang terlukan akibat mobil sedan dan minibus yang ditumpanginya mengalamai tabrakan di Jalan Raya Padaherang,  Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Rabu (30/12/2015).
Kedua mobil yakni, jenis sedan dan minibus mengalami kerusakan parah akibat tabrakan yang terjadi tepat di depan Puskesmas Sindangwangi. Sementara korban yang mengalami luka serius ada dua orang.
Peristiwa tabrakan terjadi akibat minibus melaju dalam kecepatan tinggi, hingga ketika bertemu dengan sedan  di arah berlawanan keduanya tidak sempat menghindar.

Akibat peristiwa tersebut, pengemudi sedan Toyota Soluna Suprihat (64) warga Jalan Gatot Soebroto, Bandung, dan Dadang Supriatna (58) pengemudi Isuzu Panther warga Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, kondisinya luka parah. Sedangkan empat orang penumpang hanya mengalami luka ringan. Semua korban dilarikan dan dirawat di Puskesmas Sindangwangi.
Salah seorang korban dengan luka ringan Ilham (26) warga Majalaya, Kabupaten Bandung.
“Saya dari Bandung bermaksud liburan ke rumah orang tua di Cigugur ada acara keluarga karena orangtua asli Cigugur, saya lagi tidur tidak tahu apa-apa pas kejadian,”kata Ilham.
dr Aris, Kepala Puskesmas Sindangwangi mengatakan, korban masih bisa di tangani di Puskesmas, untuk dilakukan observasi terlebih dahulu nanti kalau di perlukan kita siapkan rujukan ke RS,” jelas dr Aris
Peristiwa lakalantas ini selanjutnya masih dalam penanganan Polsek Padaherang.
pj bupati pangandaran daud achmad
pj bupati pangandaran daud achmad

Daud Achmad Akui Insentif Guru TKA dan TPA Tidak Terakomodasi

PANGANDARAN, FOKUSJabar.com: Pj Bupati Pangandaran Daud Achmad mengakui, tidak terakomodasinya insentif guru TKA dan TPA lantaran saat pembahasan masuk pada anggaran organisasi, Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) telat diajukan.
“Selain itu juga komunikasi yang selama ini dijalankan hanya mengakomodasikan insentif guru Diniyah saja,” kata Daud Achmad, saat menggelar Audiensi dengan Jajaran pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Pangandaran, Selasa (29/12/2015).
Daud berharap untuk anggaran insentif guru TKA dan TPA akan dianggarkan pada APBD 2016.
“Saya sampaikan tidak memungkinkan dialokasikan tahun ini, sebab sudah masuk pada tahapan akhir tahun.”pungkasnya.
Antisipasi Kekeringan, PDAM Siapkan 20 Tangki Air Bersih
Ilustrasi (fajar)

2016, Konsumsi Air PDAM Diprediksi Naik

CIREBON, FOKUSJabar.com: PDAM Kota Cirebon memperkirakan konsumsi air bersih tahun 2016 mendatang akan mengalami peningkatan.
Dirut PDAM Kota Cirebon Sofyan Satari. Foto Panji
Dirut PDAM Kota Cirebon Sofyan Satari. Foto Panji
Peningkatan konsumsi air bersih PDAM Kota Cirebon sekira 2 persen. Direktur PDAM Kota Cirebon Sofyan Satari menyampaikan, besar kemungkinan tingkat kunjungan ke Kota Cirebon tahun depan lebih banyak.
“Pengaruh banyaknya tingkat kunjungan terhadap konsumsi air bersih PDAM sangat tinggi. Kemungkinannya ada kenaikan,” sebut Sofyan Satari, Rabu (30/12/2015).
Dikatakan, untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air bersih akibat tingginya tingkat kunjungan wisata. Pihaknya sudah mengantisipasi tingkat kebocoran dengan melakukan pemasangan meter induk dengan sistem distrik meter air yang dilakukan secara bertahap.
Dikatakan, biasanya dalam satu tahun konsumsi air bersih di Kota Cirebon sebanyak 19 juta meter kubik. Dia mengatakan, tingkat kebocoran penggunaan air bersih di Kota Cirebon menurun 36-38 persen.
“Jadi kalau konsumsi air diperkirakan naik 2 persen tahun depan kebutuhan air diangka 19,250 juta meter kubik,” sebutnya.
Mobil Sedan Honda Altis Yang Menabrak Mobil Box (Foto: Husen)
Mobil Sedan Honda Altis Yang Menabrak Mobil Box (Foto: Husen)

Mengantuk, Sopir Sedan Hantam Truk Box Makanan Ringan

CIAMIS,FOKUSJabar.com: Kecelakaan lalu lintas dipenghujung tahun 2015 kembali terjadi. Kali ini, Mobil Sedan Honda  Altis bernopol B 8200 GI yang dikendarai Riyanto (45) warga Bandung,  menabrak mobil Box pengangkut makanan ringan di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Sindangrasa Kabupaten Ciamis, Rabu (30/12/2015).
 Kecelakaan itu disinyalir terjadi akibat kelalaian Riyanto yang mengendarai mobilnya dalam keadaan mengantuk.
Petugas Sat Lantas Polres Ciamis Yang MENGATUR lalulintas Pasca Terjadinya Kecelakaan (Foto: Husen)
Petugas Sat Lantas Polres Ciamis Yang MENGATUR lalulintas Pasca Terjadinya Kecelakaan (Foto: Husen)
Menurut Dadang (37), salah seorang saksi mata ditempat kejadian, peristiwa berawal saat mobil Sedan Toyota Altis yang dikendarai Riyano melaju kencang dari arah Ciamis menuju Kota Tasikmalaya.Tiba- tiba saat berada di lokasi kejadian, mobil yang dikendarainya oleng ke kanan menghantam truk box.
“Sepertinya sopir sedan tersebut mengantuk, pasalnya dari arah kejauhan mobil sudah terlihat oleng,” kata Dadang kepada FOKUSJabar.
Dadang mengatakan, akibat peristiwa kecelakaan tersebut sopir truk box dan kernetnya mengalami luka parah.
“Kelihatan yang parah lukanya dari kendaraan Box, sedangkan pengendara sedan serta penumpangnya hanya shock,” jelasnya.
Dadang menambahkan, selain melukai pengendara truk Box, peristiwa kecelakaan tersebut juga mengakibatkan arus lalu lintas dari dua arah sedikit tersendat akibat banyak para pengendara yang penasaran ingin melihat kejadian tabrakan tersebut.
Kerajinan Dari Batok Kelapa dan Pohon Kawung Solusi Tingkatkan Ekonomi Warga Kertaharja Ciamis (Foto: Riza)
Kerajinan Dari Batok Kelapa dan Pohon Kawung Solusi Tingkatkan Ekonomi Warga Kertaharja Ciamis (Foto: Riza)

Kerajinan Batok Kelapa dan Pohon Kawung Solusi Tingkatkan Ekonomi Warga

CIAMIS,FOKUSJabar.com: Sumber daya alam berupa pohon kelapa dan Pohon Kawung yang berada di daerah Kertaharja Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, dijadikan solusi untuk meningkatkan perekonomian warga. Yaitu dengan membuat kerajinan berupa seni terapan dan seni murni dari bahan baku kedua pohon tersebut.
Salah satu pengrajin batok kelapa dan poho kawung Kertaharja Hendi mengatakan, dari bahan baku batok kelapa bisa dijadikan produk kerajinan seperti asbak, poci, tempat cermin dan lainnya yang lebih ber-estetika.
Adapun bahan baku batang pohon Kawung, bisa dijadikan cobek, piring, cerutu dan seni terapan lainnya.
“Produk yang dibuat dari bahan baku batok kelapa dan pohon kawung kualitasnya bisa dijamin, selain alami, juga bisa bertahan lama,” ungkap Hendi ketika menggelar barang daganganya di Islamic Center Ciamis, Rabu (30/12/2015).
Batok kelapa dan batang pohon Kawung juga bisa dijadikan kerajinan hiasan atau Seni Murni bagi para pecinta dan pelestari budaya.
“Ada juga produk seni murni untuk hiasan, seperti bentuk kris, ukiran-ukiran kaligrafi, dan banyak lagi bentuk lain yang bisa dipesan sesuai keinginan konsumen,” jelas Hendi.
Alokasi Dana Desa (web)
Alokasi Dana Desa (web)

Waduh ..!! Anggaran Dana Desa Tahap Tiga Hari ini Belum Cair

PANGANDARAN.FOKUSJabar.com: Puluhan Desa di Pangandaran saat ini belum bisa mencairkan Anggaran Dana Desa (ADD) Tahap tiga. Keterlambatan Pencairan disebabkan akibat adanya keterlambatan administrasi dari desa dalam pelaporan Surat pertanggung jawaban.
Kabid Pemdes Kab Pangandaran Tjomy Suyadi (Foto: Agus Kucir)
Kabid Pemdes Kab Pangandaran Tjomy Suyadi (Foto: Agus Kucir)
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Bidang Pemerintah Desa kabupaten Pangandaran, Tjomi Suyadi saat ditemui FOKUSJabar pada Rabu (30/12/2015) di ruang kerjanya.
Menurut Tjomi, ada sebanyak 13 desa yang hari ini belum mendapatkan pencairan ADD tahap tiga.
“Selebihnya kami dari Pemdes saat ini berkas administrasi sudah beres, kemungkinan berkas pencairanya masih di Dinas DPPKAD atau sedang proses pencairan di Bank. Dan kemungkinan dari ke 13 desa bisa melakukan pencairan jika tidak hari ini, paling besok Kamis (31/12/2015),” tegas Tjomi.
Kampung Sindang Anom, Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Balubur Limbangan melakukan aksi unjuk rasa terkait Pengeboran Sumur Artesis di Pasar Limbangan Garut Bertentangan dengan PP No 32 Tahun 2009 (Foto: Bambang Fouristian)
Kampung Sindang Anom, Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Balubur Limbangan melakukan aksi unjuk rasa terkait Pengeboran Sumur Artesis di Pasar Limbangan Garut Bertentangan dengan PP No 32 Tahun 2009 (Foto: Bambang Fouristian)

Catat! Pengeboran Sumur Artesis di Pasar Limbangan Bertentangan dengan PP No 32 Tahun 2009

GARUT, FOKUSJabar.com: Ketua Rukun Warga (RW) Kampung Sindang Anom, Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Endang Sutisna menuding, terbitnya dokumen penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dari Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (LHKP) cacat hukum.
Puluhan polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi demo (Foto: Bambang Fouristian)
Puluhan polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi demo (Foto: Bambang Fouristian)
Endang mengatakan, dalam proses penyusunan Amdal, tidak pernah melibatkan atau tanpa dukungan dari warga yang terkena imbas dari pembuatan sumur Artesis yang berlokasi di Pasar Limbangan. Selain itu, diduga ada unsur kesengajaan pembohongan publik dan pemalsuan dokumen.
“Kami curiga dalam proses penerbitan dokumentasi Amdal ada main mata antara PT. Elva Primandiri dengan Dinas LHKP, sehingga bisa terbit tanpa ada dukungan dari warga yang bakal terkena imbasnya,” kata Endang, Rabu (30/12/2015).
Menurut dia, dalam penyusunan dokumentasi tersebut bertentangan dengan PP No32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 22 dan 26 berisi; Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal dengan melibatkan masyarakat.
“Aksi unjuk rasa kemarin dipicu lantaran PT. Elva Primandiri melanggar kesepakatan dengan kami. Saat itu, terjadi kesepakatan bahwa pihak pengembang tidak akan melakukan pengeboran sumur artesis,” pungkas Endang Sutisna.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (29/12/2015) kemarin, ratusan warga Kampung Sindang Anom, Desa Limbangan Tengah, gelar aksi unjuk rasa penolakan sumur artesis ke Kantor Desa dan Kecamatan setempat.
Ilustrasi
Ilustrasi

Alhamdulilah, PBB Kabupatan Ciamis Capai 102 Persen

CIAMIS, FOKUSJabar.com: Penarikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2015 hingga 17 Desember 2015 sudah mencapai 102 persen atau sekitar Rp17 milyar dari target yang sudah ditentukan yakni Rp16,7 milyar.
Demikian dikatakan Kepala Bidang PBB-P2, BPHTB dan Dana Penimbangan DPPKAD Ciamis, Bambang Hermansyah didampingi Kepala Seksi Pengolahan Data, dan Informasi Tigin Ari di Kantornya, Rabu (30/12/2015).
“Alhamdulilah berkat kesadaran masyarakat membayar PBB pada akhir tahun 2015 ini target sudah tercapai lebih dua persen,” kata Bambang.
Menurut Bambang, tahun 2015 ini penerimaan pajak dari masyarakat cukup signifikan. Bahkan, sebelum hari jadi Ciamis pada bulan Juni Lalu, banyak Desa yang sudah melunasi PBB.
Hal tersebut, kata Bambang, karna penyebaran Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) lebih awal yaitu pada Februari, sehingga pembayaran PBB juga lebih awal.
“Kita mengingatkan kepada masyarakat untuk membayar pajak melalui SPPT dan Sosialisi, dan alhamdulilah kedepanya masyarakat lebih menyadari pentingnya kewajiban membayar pajak,” jelas Bambang.
Cipali

Lima Kabupaten Kota di Jabar Timur Harus Samakan Visi

CIREBON, FOKUSJabar.com:  Guru Besar FEB Unpad Prof Dr Ina Primiana menyatakan, sejak pengoperasian Tol Cipali, belum semua lapisan masyarakat merasakan manfaat keberadaan tol tersebut. Khususnya manfaat bagi daerah yang dilalui tol Cipali tersebut.
“Seperti Indramayu sebagai masukan bagaimana pemerintah berpikir untuk daerah ini dapat bermanfaat seperti dengan dibuka akses ke Indramayu,” sebutnya usai memberi pemaparan Diseminasi hasil survei dampak Tol Cipali terhadap aktivitas perekonomian di kawasan pantura dan exit tol, Selasa (29/12/2015).
Secara garis besar, lanjutnya beroperasinya tol Cipali akan meningkatkan sedikitnya satu persen pertumbuhan ekonomi daerah hingga tahun 2017 kedepan. Namun, dampak tersebut akan terealisasi ketika pemerintah daerah mampu memanajerial potensi daerahnya.
Ditegaskan, dalam upaya tersebut, lima Kota atau Kabupaten di kawasan Jabar bagian Timur harus bersatu menyamakan visi. Kondisi perkembangan Cipali juga harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah pusat.
“Seperti kemarin kemacetan luar biasa di Cipali harus menjadi masukan juga dari pemerintah jangan sampai terjadi lagi,” sebutnya.
Ditegaskan, saat ini hal yang paling penting adalah sinergitas diantara Kabupaten/Kota di kawasan Jabar Timur dengan pemerintah pusat agar memiliki manfaat yang sama dan adil.
“Ketika dibuka jalan itu untuk mengurai kemacetan. Setelah ada cipali terlihat ada peningkatan salah satunya empal gentong, yang tadinya hanya dua toko menjadi 20 lebih,” tandasnya.